Para pendiri Turki, 7 abad lalu mendirikan imperium ini semata-mata untuk kepentingan Islam dan kaum muslimin, khususnya untuk membela umat Islam dari tentara Salibis.
Fakta ini persis sama dengan sejarah pembentukan kerajaan Aceh Darussalam yang juga didirikan untuk Islam dan membela kaum muslimin, khususnya membela umat islam di wilayah yang kemudian dikenal sebagai "Aceh" ini dari ancaman Portugis yang saat itu telah mencapai semenanjung Malaka.
Dari Ertogrul, sampai Sultan terakhir Turki Usmani semuanya memiliki komitmen yang tinggi terhadap Islam dan kaum muslimin.
Intinya, SAMA SEKALI TIDAK ADA JASA KALANGAN SEKULER dalam proses terbentuknya sebuah imperium bernama Turki Usmani itu.
Begitu juga, SAMA SEKALI TIDAK ADA JASA KALANGAN SEKULER DALAM PROSES LAHIRNYA ACEH, bahkan juga tidak ada jasa kaum sekuler dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Catatan sejarah tentang Jasa kaum sekuler di Turki adalah jasa mereka dalam proses kehancuran Kekhalifahan, jasa dalam membuat 80 tahun Turki menjadi negara sakit dan terbelakang di Eropa, serta jasa dalam memberangus kebebasan umat Islam dalam menjalankan keyakinan agama mereka.
Itulah prestasi "terbaik" yang mampu mereka toreh dalam catatan sejarah peradaban Islam.
Sementara kalangan Islamis, bukan saja berhasil mendirikan imperium Turun Usmani dengan wilayah yang sangat luas yang membentang dari Asia, Eropa hingga Afrika, namun juga berhasil menjadikan Islam sebagai pemimpin peradaban dunia dalam jangka waktu mencapai 5 abad lebih. Jangka waktu yang sangat lama.
Begitu juga kalangan Islamis di Aceh, jasa mereka dicatat dalam tinta emas peradaban, dimana Aceh dikenal dalam pergulatan peradaban dunia masa lampau adalah karena faktor Islam yang dibuktikan dengan karya-karya peninggalan para ulama tentang bagaimana membangun sebuah peradaban.
Wallahu a'lam bishshawab.
Teuku Zulkhairi by wa Ipi prop aceh.
Wednesday, 20 July 2016
TIDAK ADA JASA KAUM SELULER DALAM SEJARAH KEJAYAAN TURKY DAN ACEH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment