Sunday, 8 November 2015

KONSEP MEMAHAMI DALIL ANTARA AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH. SEKULER DAN WAHABI

Islam ini kombonanasi antara dalil dan akal, dalil berfungsi menyatakan hukum, sedangkan akal berfungsi melogikakannya.

Dalil itu datang dari Allah atapun Nabi. Allah sebagai tuhan tentu saja memiliki ilmu yg sangat luas & tinggi yg tdk ada satupun yg sanggub menandingannya, krn jika tdk demikian tentu saja Ia bukan tuhan, maka suatu hal yg wajar banyak sekali pernyataanNya yg tak sanggub dicerna/dilogikakan.

Hal yg demikian bisa saja didapatkan dalam keseharian kita ktk berinteriaksi dg orang-orang yg lebih cerdas.  Dalam kondisi demikian apakah kita dg serta merta mengatakan bahwa pernyataannya salah, tentu saja tdk, orang yg jujur ia mengatakan,saya tdk mengerti masalah tersebut ttpi saya percaya krn bersumber dari yg lebih cerdas dri saya.

Itu masih sesama manusia, apalagi jika sudah menyangkut dengan pernytaan Allah, apakah ktk hukumnya tdk dapat dirasiokan harus di tolak dan tdk terima, dimanakah letak keimanannya dan bukankah orang ini disebut dg sombong atau takabbur.

Orang beriman tentu saja tdk demikian ttp ia tetap menerimanya krn menyadari ilmunya terbatas dan itupun datang dri Allah, merka mengatakan saya percaya dan beriman dengannya dan Allahlah yang maha mengetahui.

Sebagai mukmin yg taat harus menyadari tentang ini sehingga tdk terjebak kpd pemahaman liberal/sekuler yg menuhankan akal, dan mestinya sadar bahwa kapasitas akal sebatas merasiokan hukum tdk untuk memberi  peryataan (isbat) tentang hukum, istilah lain dalil sebagai penentu, akal sebagai pendukung.

Namun demikian islam ini tdk kaku dan sempit, sehingga setiap masalah harus memiliki dalil secara khusus, krn kalau demikian adanya sungguh membutuh quran setebal gunung dan Nabi pun tdk cukup berumur 63 tahun.

Quran sebagai mukjizat mampu mengungkapkan dg bahasa yg singkat namun mempunyai arti yg luas dan bisa menjawab berbagai persoaalan, hal ini berlaku juga kpd hadist.

Maka dg sebab demikian, banyak sekali permasalahan yg di ungkapkan dengan bahasa umum dan tersirat dan di sinilah fungsi akal yg merincikan setiap permasalahan yg termasuk di bawah dalil umum tersebut.

Tdk sembarang orang yg mampu kpd taraf demikian ttp harus melalui akal yg terbingbing dan yg sudah sangat mengusai alquran dan hadist, kalau tidak demikian bisa saja ia salah dan sesat.

Pemahaman yg demikian masih dibenarkan dalam agama tdk termasuk kpd perkara bid'ah.

Berbeda halnya dg wahabi yg memahami dalil dg makna dhahiriyahnya saja. Imbas dri itu sehingga banyak sekali menurut mrka yg di anggab sesat dan bid'ah padahal mereka sendiri sedang melakukan perkara bid'ah besar hanya saja merka tdk menyadarinya.

Logika mereka kaku dan sempit sehingga mnurut merka setiap permasahan harus memiliki dalil yg khusus dan menghukum sesat kpd permasalahan yg dalilnya umum,  ttp anehnya, disisi lain merka juga menggunakan dalil umum ktk menghukum sesat kpd orang lain.

Disini dapat dipahami bahwa pemiran mrk rancu, kadang ya,  kadang tidak padahal masih pada dalil yg sama, menafsirkan dalil sesuai dengan keinginannya semata, maka tdk jarang ditemukan pendapat mrka pertentangan antara satu sama lain.

Disini dengan jelas bahwa menggunakan logika semata salah dan sesat seperti yg di anut oleh kaum liberal dan sekuler dan dan menolak akal secara mutlak sehingga berpedoman pada dalil yg khusus semata juga salah dan sesat seperti kaum wahabi.

Pemahaman yg benar yaitu yg mampu mengkombinasikan antara dalil dan akal sesuai dengan fungsinya seperti yg telah dijelaskan diatas sehingga membagukan hukum kpd dua macam, taabbudy(benar krn faktor iman)  dan muaallal( benar krn faktor iman dan rasional).

Pemahaman ini disebut dengan manhajul wasathiyah, pemahaman yg lurus tdk bengkok kekiri dg menolak akal sepenuhnya dan tdk bengkok kekanan dg menerima akal sepenuhnya ttp ia sederhana dan Nabipun memujinya:
خير الامور اوسطها
Yang paling paling baik adalah yg sederhana. Dan krn inilah sehingga pemahaman ini disebut dg ahlussunnah wal jamaah.

Kutipan Dari Guru Kita tgk Sulaiman panteraja





KONSEP MEMAHAMI DALIL ANTARA AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH. SEKULER DAN WAHABI Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Assalam 19

0 comments:

Post a Comment