Ketahuilah, Allah menciptakan dari dua unsur yang berbeda. Salah satunya adalah jisim (raga) yang bersifat gelap, kasar, berada dalam pengaruh tata kosmos, gampang rusak, berkomposisikan tanah, dan keberadaannya tidak sempurna kecuali ada bantuan dari yang lain. Unsur yang lainya adalah jiwa yang bersifat subtabtif, manunggal, bercahaya, dapat membedakan baik dan buruk, aktif, penggerak dan penyempurnaan alat alat dan raga.Allah menyusun jasad daru unsur unsur makanan dan merawatnya dengan unsur unsur abu, mempersiapkan modelnya, menyempurnakan unsur unsurnya, menetukan sisi sisinya dan menampakkan esensi jiwa dari amr-Nya yang manunggal. Sempurna lagi menyempurnakan dan fungsional.
Jiwa yang di maksud bukanlah kekuatan penuntut makanan.,bukan kekuatan penggerak syahwat dan kemarahan, dan bukan pula kekuatan yang bersemayam di hati yang melahirkan kehidupandan memunculkan rasa dan gerak dari hati ke seluruh organ. Kekuatan kekuatan tersebut di sebut jiea hewani. Rasa, gerakan, syahwat dan kemarahan adalah bala tentaranya. Kekuatan penuntut makanan yang bersemyam dalam limpa dan berfungsi sebagai pengatur yang disebut jiwa alami. Mencerna dan mendorong merupakan salah satu sifatnya. Kekuatan pembentuk, pelahir, penumbuh dan kekuatan kekuatan impresionistik lainya, semuanya merupakan pelayan jasad, dan jasad sendiri merupakan pelayan jiwa hewani, karena jasad menerima kekuatan darinya dan bekerja menurut alur geraknya. Akan tetapi, jiwa yang dimaksudkan adalah substansivsempurna tunggal yang tidak mempunyai fungsi lain kecuali mengingat, menghafal, berfikir, membedakan, merenung, menerima seluruh ilmu dan tidak mengenal bosan untuk menerima gambar gambarvyang terlepas dari materi. Esensi ini merupakan pemimpin ruh ruhdan komandan berbagai kekuatan. Semua ruh dan kekuatan melayani dan tunduk pada perintahnay

0 comments:
Post a Comment