Kesalahan teman tidak terlepas yang adakalanya kesalahan itu pada agamanya dengan menumpuk numpuk maksiat atau di dalam hakmu sendiri di sebabkan keteledoran dalam persaudaraan.
Adapun perbuatan yang mengenai agamnya, seperti menumpuk numpuk maksia dan bersikeras di dalam maksiatnya itu,maka haruslah engkau berlemah lembut di dalam menasehati nya dengan cara meluruskan kesalahan dan kesesatannya, mengumpulkan ke cerai beraiannya dan mengembalikan keaadaannya kepada kemaslahatan dan jauh dari dosa
Dan jikalaun engkau tidak mampu sedangkan teman mu masih terus terus bersikeras, maka berbeda beda cara para sahabat dan ta biin di dalam melanggengkan hak hak kasih sayang atau di dalam memutuskan hak hak berteman.
Ibrahim an nakaha'i berkata "janganlah engkau putuskan hubungan mu dengan teman mu dan jangan pula engkau pisahkan dia ketika bersalah dengan melakukan dosa.".
Adapun memutuskan persaudaraan di tengah berlangsungnya persahabatan adalah dilarang dan tercela. Perbandingan antara meninggalkan persaudaraan dari sejak semula persahabatandengan memutuskan persaudaraan adalah seperti perbandingan talak fengan meninggalkan perkawinan. Talak lebih di murkai oleh Allah Ta ala daripada meninggalkan perkawinan.
Dengan demikian bahwa menyingkirkan dn menjauhkan diri dari pertentangan adalh lebih utama. Dan untuk langgengnya persahabatan apabila terjadi pertentangan, maka memenuhi kesetiaan dengan hak hak persaudaran itu juga lebih utama. Semua ini adalah mengenai kesilapannya mareka dalan agama.
Semoga kita bisa memilih dan memilah antara kebencian dan maksiat dengan kebencian yang ada dalam hati kita.
Wassalam.
Friday, 25 March 2016
MEMAAFKAN TEMAN DARI KETERGELINCIRAN DAN KESILAPAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

0 comments:
Post a Comment