Friday, 26 August 2016

PELAJARAN BERHARGA DARI PESANTREN NURUL IMAN PARUNG BOGOR

Pesantren ini telah menggratiskan hampir 15.000 orang santrinya. Pertanyaannya kok bisa? Dari mana sumber dananya? Pertanyaan ini terjawab setelah kami melakukan kunjungan ke pesantren ini. Kami diajak keliling dan ditunjukkan ke beberapa unit usaha pesantren ini. Usaha roti yang produksi dan dikelola secara mandiri oleh pesantren dengan melibatkan para santri yang tela lulus S1 sekaligus memberikan bekal kewirausahaan bagi mereka ternyata mampu menggerakkan ekonomi pesantren. Tidak hanya itu, usaha percetakan untuk memproduksi semua kebutuhan proses belajar mengajar diproduksi sendiri dengan mengandalkan sistem ekonomi mandiri (yang presiden soekarno menyebutnya dengan _Berdikari_) diterapkan secara konsisten dengan komitmen tinggi untuk tidak bergantung pada pihak lain melalui sistem _Turn offer_ (perputaran asset ekonomi secara internal).
Perjalanan kami berlanjut ke dapur umum pesantren yang harus menyiapkan makan 3x sehari untuk 15.000 santrinya. Pengelolaan dapur dengan tenaga uap ini juga penuh inspirasi, uap yang dihasilkan dari pembakaran kayu dialirkan untuk keseluruh tungku dan berbagai kebutuhan pondok. Mereka juga memproduksi tahu dan susu kedelai sendiri yang ampasnya dikelola untuk pakan ternak (beberapa peternakan sapi di areal yang lain-- termasuk kandang kambing). Bahkan sampah yang diproduksi oleh pesantren ini dikelola secara mandiri, baik organik (yang kemudian diolah menjadi pupuk-- bagi berbagai lahan pertanian yg dimiliki) maupun non organik (yang setelah dilakukan proses sortir dilelang secara terbuka secara online ke berbagai pihak).
Pesantren ini juga memiliki lahan pertanian yang mampu menghasilkan nilai 7 juta perbulan yang dapat dikonsumsi oleh para santri. Selain itu 9 hektar tambak ikan/empang yang hasilnya dipasarkan diluar pondok karena dianggap lebih menguntungkan untuk selanjutnya ditransaksikan bagi usaha pesantren lainnya yang prospektif.
Hal menarik lainnya atas pesantren ini adalah juga menguatkan karakter para santri melalui konsep santri bela negara. Bahkan kedisiplinan santri dibangun dengan ketat yg terintegrasi dengan tugas kepesantrenan dengan berbagai kegiatan ektrakulikuler yang banyak. Untuk menegaskan kedisiplinan ini setiap santri wajib memiliki beragam tanggungjawab pengabdian serta punishment yang mendidik (sebagai contoh mereka dilarang meludah sembarangan, merokok, bahkan mengambil buah buahan disekitar pesantren pun) semua itu dinilai secara materi yang mereka harus menggantikannya kelak setelah lulus (sebagai wujud keterikatan atas pesantren). Setiap santri dilatih kewirausahaan secara nyata bahkan para santri dilarang untuk menjadi pegawai (kelak setelah lulus) mereka didorong untuk berani mandiri sebagai wirausaha sebagaimana bekal modal aktifitas yang selama ini telah dibangun di pesantren.
Mungkin masih banyak hal lain yang sangat luar biasa yang ditunjukkan oleh pesantren nurul iman. Satu kesimpulan sederhana yang kami peroleh dari studi ke Pesantren Nurul Iman yaitu ternyata bahwa perpaduan antara kedermawanan, ketawakkalan, keberanian dan kemandirian mampu melahirkan keajaiban yaitu turunnya berkah dari langit.
terima kasih atas inspirasinya...
Semoga banyak pesantren di Indonesia yg memiliki kemandirian sebagaimana pesantren ini serta mampu mewujudkan pendidikan murah (gratis) bagi masyarakat bangsa Indonesia ini.

Akh. Muwafik Saleh,
 Bogor,10 Agustus 2016. Dekan Ekonomi Univ. Brawijaya


PELAJARAN BERHARGA DARI PESANTREN NURUL IMAN PARUNG BOGOR Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Assalam 19

0 comments:

Post a Comment